FPAR Unud Gelar Yudisim Periode Ke-116, Dekan Ajak Calon Wisudawan Dukung Transformasi Unud Menjadi PTN BH
JIMBARAN-Sebanyak 37 orang calon wisudawan Faultas Pariwisata Unud mengikuti Yudisium Periode Ke-116 yang diselenggarakan di Aula Adnyana Manuaba, Kampus Fakultas Pariwisata Bukit Jimbaran, Rabu (30/11). Yudisium kali ini diikuti oleh mahasiswa Prodi Doktor Pariwisata sebanyak 1 orang, Prodi Magister Kajian Pariwisata 1 orang, Prodi Sarjana Pariwisata 13 orang, Prodi Indutri Perjalanan Wisata (IPW) 9 orang, dan Prodi Pengelolaan Perhotelan 13 orang. Total alumni Fakultas Pariwisata hingga saat ini berjumlah 2.716 orang.
Predikat lulusan terbaik periode ini diraih oleh mahaiswa Prodi IPW yakni Dinda Aullia Budiarto, S.Par dengan IPK 3.93, dan Mahasiswa Prodi Pengelolaan Perhotelan Hizkia Omega Manorek, S. Tr. Par dengan IPK 3.90.
Dalam sambutannya, Dinda menyampaikan terima kasih atas dukungan berbagai pihak atas capaiannya tersebut, serta mengajak calon wisudawan lainnya untuk mengapresiasi diri sendiri. “Untuk teman-teman ingat bahwa yang kalian lakukan itu semuanya luar biasa. Kalian sudah sampai disini. Jangan menyerah dan jangan lupa untuk mengapresiasi diri sendiri, salam positif”, ujarnya dengan penuh semangat.
Dekan Fakultas Pariwisata, Dr. I Wayan Suardana, SST.Par, M.Par. dalam sambutannya turut menyampaikan selamat kepada calon wisudawan. “Selamat telah sampai pada titik ini. Semoga capaian Anda menginspirasi mahasiswa lainnya untuk lulus tepat waktu”, katanya.
Dalam kesempatan itu pula, dekan meminta dukungan untuk kelancaran transformasi Unud dari Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN BLU) menjadi PTN Badan Hukum (PTN BH). “Kami meminta doa dan dukungan dari hadirin sekalian agar dilancarkannya proses perubahan status Universitas Udayana sebagai PTN BH”, pintanya.
Suardana juga menepis berita liar tentang perubahan status Unud sebaagi PTNBH yang dinilai ingin mencari keuntungan dari mahasiswa. “Dengan menjadi PTNBH universitas Udayana berusaha untuk memperbaiki kualitas civitas akademika dan bukan proses kapitalisme" tegasnya. (Juni/Redaksi)
UDAYANA UNIVERSITY