Kerja Sama dengan Pemda Kabupaten Blitar, Jawa Timur

`

Mendengar nama Blitar apa yang terbersit dalam benak kita? Ya, makam Bung Karno. Nama Presiden RI pertama tersebut memang telah menjelma menjadi ikonik Kota Blitar. Bung besar sang Proklamator tersebut memang dimakamkan di Kota Blitar dan kini menjadi salah satu destinasi terpopuler di Blitar. Namun sesungguhnya Kabupaten Blitar, Jawa Timur tak hanya memiliki destinasi wisata makam Bung Karno semata.

Ada puluhan Daerah Tujuan Wisata (DTW) lainnya yang sangat beragam yang terdapat di wilayah kabupaten berhawa sejuk tersebut. Sebut saja seperti beberapa candi peninggalan Kerajaan Majapahit, air terjun ( Grenjeng, Selokajar, Curug Muncar, dan lainnya), dan beberapa desa wisata yang eksotik. Demikian, antara lain hal-hal yang disampaikan oleh Kepala Bappeda kabupaten Blitar, Ir. Suwandito, saat bertemu dengan jajaran Dekanat, Koordinator Prodi DPW, dan dosen-dosen Fakultas Pariwisata (Selasa, 30/01) di Kampus Goris. Selain Kepala Bappeda bersama rombongan juga hadir Kepala Dinas Pariwisata Budpora Kabupaten Blitar, Luhur Sejati, M.Pd, Eko Yudi Prasetyo (Kasi Penegmbangan Kelembagaan Disparbudpora), dan seorang staf. Kehadiran rombongan Kabupaten Blitar bertujuan untuk menjajagi kerja-sama yang pada tahun-tahun sebelumnya sudah pernah terjalin. “Kami berharap Fakultas Pariwisata kembali bisa mendampingi kami dalam mengevaluasi kederadaan RIPPARKAB kami,” ungkap Suwandito.

Beberapa tahun sebelumnya tim Fakultas Pariwisata diberikan kesempatan membantu program pengembangan desa wisata dan penyusunan RIPPARKAB Blitar. Dalam kesempatan itu Dekan Fakultas Pariwisata menyambut baik penawaran dari pihak Pemda Kabupaten Blitar dan berharap agar kerja-sama kedua belah pihak bisa ditingkatkan di masa depan. “Kami memiliki tim ahli kepariwisataan dalam berbagai bidang, mulai dari vokasi, manajemen perhotelan, travel, perencanaan pariwisata, lingkungan, hingga kebijakan pariwisata. Nah, silahkan nanti kita komunikasikan ahli-ahli apa yang dibutuhkan. Kami terhimpun dalam satu fakultas, sehingga tim Evaluasi RIPPARKAB nanti akan terdiri dari lintas program studi atau bidang keahlian. Hal yang terpenting adalah seluruh komunikasi di awal harus melalui Rektor Unud,” ujar Dr. I Nyoman Sunarta, M.Si.