Konektivitas Spasial Antara Jawa Timur dan Lombok: Tantangan dan Peluang

`

Pada tanggal 8-9 Desember 2023, Universitas Udayana, khususnya Fakultas Pariwisata, menjadi tuan rumah untuk kegiatan pertemuan dinas instansi teknis terkait pengembangan pariwisata di Provinsi Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat, bertempat di Aula Kampus Fakultas Pariwisata Universitas Udayana, Jl. Sri Ratu Mahendradatta, Bukit Jimbaran, Bali.

Kegiatan stakeholders meeting ini bertujuan untuk membahas peningkatan konektivitas antara Jawa Timur dan Lombok, baik melalui transportasi laut (Tol Laut) maupun udara (meningkatnya jadwal penerbangan), serta isu strategis dalam pengembangan pariwisata di kedua wilayah. Universitas Udayana, khususnya Fakultas Pariwisata berperan memfasilitasi kedua belah pihak ini dalam rangka penguatan kemanfaatan potensial yang ada.

Peserta acara meliputi berbagai instansi terkait pariwisata, seperti BAPPEDA Provinsi Jawa Timur, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, serta berbagai lembaga pendidikan, seperti Politeknik Negeri Bali dan Politeknik Negeri Lombok. Acara ini juga dihadiri oleh pembicara-pembicara terkait kebijakan pembangunan, pemasaran pariwisata, dan identitas pariwisata.

Keynote Speaker dalam kegiatan ini adalah Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Perencanaan Fakultas Pariwisata Unud: Dr. I Nyoman Sukma Arida, S.Si., M.Si; Kepala Bappeda Prov. NTB: Dr. Ir. H. ISWANDI, M.Si.; Kepala Bidang Penataan Ruang Wilayah, DPRKPCK Prov. Jatim: Dr. Ir. Arief Tri Hardjoko, MT. dan pembicara tentang pemasaran pariwisata oleh I Gede Gian Saputra, S.Par.,M. Par.

Salah satu hasil utama dari acara ini adalah kesepakatan bahwa konektivitas antara Jawa Timur dan Lombok perlu dibangun dan disinergikan agar kemanfaatan spasial terhadap pariwisata dapat dioptimalkan. Selain itu, pemaduserasian tindak lanjut yang difasilitasi oleh Universitas Udayana perlu dikuatkan agar pembangunan spasial dalam konteks pariwisata dapat memberikan hasil yang optimal bagi Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, dan Bali.

Dengan demikian, kegiatan ini menjadi langkah awal yang penting dalam mengatasi tantangan konektivitas antara Jawa Timur dan Lombok, serta memanfaatkan peluang untuk pengembangan pariwisata di kedua wilayah.