Rapat Pimpinan Fakultas Pariwisata

`

Rapat Pimpinan diadakan pada hari Kamis (1/02) bertempat di Ruang Dosen. Rapat kali ini menggagendakan pembahasan Tata Kelola Fakultas, Keuangan, Kemahasiswaan dan Penelitian Lapangan mahasiswa 2018. Rapat yang dihadiri oleh jajaran Dekanat, Koordinator prodi tiga program studi dan Kepala Tata usaha tersebut dimulai pada pukul 10.00 WITA.


RAPAT pimpinan memutuskan beberapa hal, antara lain; perlunya dilakukan komunikasi dan sinergi yang lebih baik di antara program studi dan unit-unit yang ada di lingkungan Fakultas Pariwisata, pimpinan menyepakati ditetapkannya Desa Kerta, Payangan, Gianyar, sebagai salah-satu desa binaan fakultas Pariwisata, pengelolaan keuangan harus memperhatikan daya serap per triwulan, dan penelitian dan pengabdian dosen dalam berbagai skim wajib melibatkan mahasiswa (minimal 2 orang).
“Kita harus melibatkan mahasiswa dalam riset dan pengabdian dosen, karena hal tersebut diharapkan bisa menghasilkan karya tulis berupa PKM dan Kewirausahaan di kalangan mahasiswa. Di samping itu pengalaman riset sangat dibutuhkan mahasiswa untuk meningkatkan portofolio mereka. Jadi mulai tahun 2018 pelibatan mahasiswa  MUTLAK HUKUMNYA!” ujar Dekan Fakultas Pariwisata.


Di samping itu issue lokasi Penelitian Lapangan 1 dan 2 menjadi topik penting yang dibahas dalam Rapim. Dalam upaya menjalin kekompakan di antara sesame program studi, sesame dosen, dan sesame staf pegawai, maka Rapim memutuskan bahwa lokasi Penelitian 1 dan 2 tahun 2018 berada di satu destinasi. Dengan mempertimbangkan aspirasi prodi-prodi dan dosen-dosen akhirnya diputuska lokasi Penelitian lapangan tahun 2018 adalah Daerah Istimewa Yogyakarta. “Kita perlu mempelajari bersama pengalaman Jogja dalam menghadapi berbagai krisis yang pernah melumpuhkan pariwisata mereka, seperti gempa bumi dan gunung meletus. Wawasan dan pengalaman yang kita timba tersebut akan sangat bermanfaat manakala kita mendampingi mitra-mitra kita di Bali dalam menghadapi situasi pasca erupsi Gunung Agung,” ujar Ida Ayu Suryasih, Koorprodi DPW.


Mahasiswa juga dapat diajak mengunjungi beberapa spot destinasi baru yang belakangan tengah muncul di Yogyakarta, seperti lava tour Kinahrejo, Sleman, lokasi syuting film Ada Apa dengan Cinta 2, dan desa-desa wisata baru di Kabupaten Gunung Kidul. Beberapa kunjungan ke mitra-mitra strategis di DIY juga akan dirancang, seperti ke kampus UGM, konsultan STUPA (Studi Pariwisata). “Kesemuanya akan disusun dengan baik sehingga mahasiswa memperoleh pengalaman keilmuan dan rekreasi yang seimbang,” kata Wakil Dekan 1, Dr. I Nyoman Sudiarta.
Diharapkan hasil penelitian lapangan nantinya bisa diolah menjadi proposal PKM sehingga dapat meningkatkan prestasi mahasiswa di kancah universitas bahkan nasional.