Riset Mahasiswa Doktoral Unud Ungkap Kontribusi Desa Wisata terhadap Wacana Pariwisata Hijau di Bali Belum Optimal
DENPASAR, TIM REDAKSI- Fakultas Pariwisata
Unud menggelar Sidang Ujian Terbuka Promosi Doktor dengan promovendus Ir. Deddy
Kurniawan Halim, M.M., Ph.D, (GP) Senin
(18/7) lalu. Sidang dilaksanakan secara langsung di Gedung Pascasarjana
Universitas Udayana, Kampus Sudirman. Dewan
penguji antara lain Prof. Dr. Made Budiarsa, M.A. ; Prof. Dr. Ir. Syamsul
Alam Paturusi, M.S.P ; Dr. I Wayan Suardana, SST.Par., M.Par. ; Prof.
Dr. Ir. Anastasia Sulistyawati, M.S., M.M., M.Mis., Ph.D., D.Th., D. Ag. ;
Prof. Dr. Ir. Indayati Lanya, M.S. ; Prof. Dr. Ir. Made Antara, M.S. ;
Dr. Yohanes Kristianto, S. Pd., M.Hum.. dan Dr. I Gusti Bagus Rai Utama,
S.E., M.M.A., M.A. Di hadapan Dewan Penguji, Halim berhasil mempertahankan
disertasi berjudul “Model Desa Wisata Hijau (n-Green V) di Bali”.
Dalam disertasinya tersebut, Halim mengulas
secara mendalam tentang Desa Wisata Hijau (DWH) di Bali yakni masih adanya
kesenjangan antara pariwisata hijau yang diharapkan dengan ancaman kerusakan
lingkungan yang terjadi akibat menjamurnya desa wisata. Penelitian Halim bertujuan
untuk menjawab apakah desa wisata di Bali berkelanjutan dengan mengukurnya
berdasarkan 5 variabel yakni pariwisata hijau,
kebutuhan akan desa hijau (n-Green V), persepsi
keberlanjutan, partisipasi masyarakat, pondok wisata,dan variabel demografis.
Hasil riset memperlihatkan ketiga pilar
keberlanjutan (lingkungan, sosial, ekonomi) tidak mampu membentuk desa wisata
hijau, sehingga Permenpar 14/2016 perlu ditinjau ulang. Namun kombinasi dari
kebutuhan lingkungan dan sosial secara bersama-sama bisa menciptakan desa
wisata hijau.
Temuan lainnya mengungkapkan bahwa Desa wisata
di Bali masih berada pada posisi keberlanjutan lemah dan perlu ditingkatkan
dengan memperhatikan aspek lingkungan ketimbang ekonomi, meningkatkan kesadaran
wisata, menyusun standar jumlah minimal pondok wisata, melibatkan masyarakat
dalam perencanaan, mengadopsi model keberlanjutan kuat, dan mengembangkan
ekowisata dan agrowisata sebagai bentuk pariwisata hijau.Hasil riset tersebut
diharapkan bisa menjadi basis model pengembangan desa wisata hijau di
Indonesia.
Ir. Deddy Kurniawan Halim, M.M., Ph.D, (GP) merupakan dosen Politeknik Internasional Bali (PIB). Sebelumnya Halim telah meraih gelar Doktor di De La Salle University, Filipina dan menyelesaikan Pasca Doktoral di Université de Strasbourg, Perancis. Selain sebagai akademisi, pria kelahiran 10 Desember 1970 saat ini juga merupakan Chief Sustainability Officer di PT. Jimbaran Hilltown dan PT. Bali Environtment Persada.
UDAYANA UNIVERSITY