Telaah Pengembangan Pariwisata di Daerah Rawan Bencana, Prodi Doktor Pariwisata Unud Gelar Webinar Nasional

`

DENPASAR, TIM REDAKSI –  Program Doktor Pariwisata Fakultas Pariwisata Universitas Udayana menggelar Webinar Nasional 2022, yang digelar secara online melalui aplikasi Zoom Meeting, Selasa (01/11). Webinar ini mengusung tema “Travel By Design: Memotret Kebijakan Pengembangan Pariwisata di Destinasi Rawan Bencana”. Pembahan mengenai topik ini pada awalnya mengemuka di ruang kuiah dan terus memantik diskusi di luar kelas guna memperdalam pemahaman sekaligus memberikan perspektif baru pada Mata Kuliah Krisis Disaster dalam Pariwisata.

Webinar ini menghadirkan narasumber dari Universitas Gadjah Mada yakni  Erda Rindrasih, S.Si., MURP., Ph.D, akademisi yang konsen terhadap kebijakan pengembangan pariwisata.

 

Kegiatan dibuka dengan sambutan oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Perencanaan, Dr. I Nyoman Sukma Arida, S.Si., M.Si. Dalam sambutannya, Sukma menekankan akan pentingnya manajemen krisis bagi pembangunan kepariwisataan di Indonesia pada umumnya dan Bali pada khususnya. 


Dirinya berharap webinar ini memberikan pemahaman yang mendalam kepada mahasisiwa terkait materi perkuliahan yang telah diajarkan di kelas dengan pengayaan materi terkait kebijakan pengembangan pariwisata pada daerah rawan bencana, terutama menyangkut manajemen krisis kebencanaan. 

Sementara itu, Erda Rindrasih, S.Si., MURP., Ph.D  dalam pemaparannya menekankan keterkaitan pariwisata dengan mobilitas dan pentingnya mendesain mobilitas tersebut dengan memperhatikan faktor resiko bencana. 


Rindrasarih mengutarakan bencana tsunami di Aceh tahun 2004 silam sebagai contoh kasus bagaimana tahapan pembangunan kepariwisataan pasca bencana dikaitkan dengan teori Tourist Area Life Cycle serta penerapan manajemen penanggulangan bencana (disaster risk reduction) dan manajemen resiko bencana (disaster risk manajement).

 

Para peserta webianr yang terdiri dari akademisi dan mahasisiwa Univerisitas Udayana serta masyarakat umum dari berbagai daerah seluruh Indonesia tampak antusias mengikuti kegiatan tersebut.  Kegiatan akhirnya ditutup usai pendalaman beberapa pertanyaan, meskipun tidak semua pertanyaan bisa dijawab karena keterbatasan waktu. (Tania/Selvian)